Beberapa Warga di Jerman Mogok Makan untuk Tuntut Tindakan yang Lebih Besar dalam Perubahan Iklim
By Nad
nusakini.com - Internasional - Sekelompok pemuda sedang melakukan mogok makan selama tiga minggu di Berlin. Mereka mengatakan partai-partai politik di Jerman tidak serius membahas perubahan iklim dalam kampanye mereka untuk pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada bulan ini.
Para pengunjuk rasa, yang berusia mulai dari 18 hingga 27 tahun, bersumpah untuk melanjutkan mogok makan mereka sampai tiga kandidat yang berlomba untuk mengganti Angela Markel menemui mereka.
Keenam pemuda yang telah melakukan mogok makan selama tiga minggu mengaku mereka merasa lemah saat ditemui oleh media BBC.
Jacob Heinze adalah pengunjuk rasa tertua di usia 27 tahun. Saat diwawancarai ia berbicara pelan-pelan dan terlihat kesusahan berkonsentrasi, namun ia mengaku lebih takut menghadapi perubahan iklim dibandingkan konsekuensi mogok makannya.
Pemilihan umum Jerman akan diadakan kurang dari dua minggu lagi, Jacob dan teman-temannya meminta tiga kandidat segera menemui mereka untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam menghadapi perubahan iklim.
Menurut mereka, perubahan iklim adalah masalah terbesar dalam pemilihan ini. Politikus Jerman telah dipengaruhi oleh demo-demo yang dilakukan aktivis perubahan iklim, namun banjir mematikan yang terjadi di bagian barat negara tersebut menunjukkan mereka belum mengambil tindakan yang cukup.
Walaupun demikian, menurut orang-orang yang mogok makan ini, tidak ada partai politik yang mengajukan aturan yang berarti untuk membahas masalah ini.
Mereka mengatakan hanya satu kandidat yang merespon unjuk rasa mereka, yaitu Annalena Baerbock dari Partai Hijau, namun ia hanya berbicara dengan mereka melalui telepon dan tidak mengabulkan permintaan mereka untuk berdialog dihadapan publik. Baerbock meminta mereka untuk mengakhiri mogok makan ini.
Namun kelompok ini telah bersumpah untuk melanjutkan mogok makan mereka, walaupun mereka tahu rasa khawatir yang dimiliki keluarga dan teman-teman mereka.